Saat itu hujan di sore hari, saya sedang mengendarai motor menuju rumah. Saya melewati jalan kahfi jakarta selatan menuju rumah. Di jalan turunan saya melihat seekor kucing yang sedang terdiam di tengah jalan. Badannya gendut dan bulu punggungnya rontok. Tadinya saya hanya mau memindahkan kucing itu agar tidak berdiam di tengah jalan ke rerumputan yang ada di samping jalan. Saat saya pegang kucingnya, kucing itu langsung menatap mata saya. Saya sempat meninggalkannya sejauh 2 meter setelah saya memindahkannya dari jalan.
Namun, kemudian saya kembali ke tempat tersebut dan membawa kucing itu menuju rumah. Sebelum pulang, di jalan saya menuju toko hewan untuk membeli kandang. Kandang untuk seekor kucing yang baru saya temukan, yang telah menarik hati saya.
Sesampainya dirumah kucing tersebut seperti kelaparan, saya berikan makanan seadanya, kebetulan di rumah sering ada lauk ikan. Karena masih kecil saya juga memberikannya susu, kucing itu sangat lapar. Setelah makan kemudian dia tertidur pulas. Kebetulan saat itu saya masih memiliki rezeki cukup untuk membeli makanan kucing di pet shop. Wal hasil hampir selama 7 bulan kucing itu makan-makanan bergizi dari pet shop.
Kucing kampung memang memiliki ketahanan tubuh yang cukup kuat, kondisi penyakit kulit yang dideritanya tidak mempengaruhi pola makan kucing ini. Kucing ini tetap mau makan, makanan yang saya berikan selalu habis, setelah 3 bulan sering diberi susu kemudian perlahan rutin saya ganti air biasa. Alhamdulillah ia masih mau minum dan makan.
Sampai sekarang Alhamdulillah kucing itu sehat berada di rumah dan menjadi kucing yang penurut walau tetap suka "bermain" cakar-cakaran kalau lagi ingin main.
Yang menghibur dari kucing adalah sifatnya yang selalu ingin bermain, hal itu yang bisa membuat bahagia apalagi saat lelah memberi makan dan bermain dengannya.
Kucing itu saya namakan si emeng, tadinya mau dinamakan Rio, tapi dipanggil rio dia gak mau, ya udah panggil emeng aja, si emeng itu sebenarnya nama kucing pertama saya yang dulu saya pelihara dari jenis kucing kampung juga cuma warnanya abu-abu hitam. Dia wafat sekitar 4 tahun lalu, katanya sih dipukulin orang. :(
Semoga si emeng ini sehat selalu dan saya terus dapat rezeki untuk bisa memberikannya makan. Aamiin.
Oh iya sekarang si emeng udah agak gemukan, diatas itu gambar waktu ia masih remaja beberapa bulan lalu.
-Pb-